Blogger Widgets

Translate

Kamis, 09 Januari 2014

makalah pertumbuhan dan perkembangan anak

A.   Pertumbuhan dan perkembangan anak
Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang
setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan bawaan.
Dalam triwulan berikutnya janin lebih tahan, beberapa organ telah selesai pertumbuhannya. Pada masa ini terutama terjadi perkembangan fungsi dan panjang janin juga bertambah. Akhir bulan keempat panjang janin 35 cm (kira-kira 70% dari panjang badan bayi baru lahir). Selama triwulan terakhir, berat badan bertambah dengan cepat sekali dan terutama terdapat penambahan jaringan lemak di bawah kulit. Bayi lahir dengan berat rata-rata 3000 gram dan panjang badan 48 cm di Indonesia, sedangkan di negara maju berat badan rata-rata bayi baru lahir adalah 3300 gram dan panjang 50 cm.
Pada bayi baru lahir besar kepala merupakan 1/4 panjang badan, sedangkan anggota gerak kira-kira 1/4 panjang badan. Besar kepala orang dewasa hanya 1/8 panjang badannya dan anggota geraknya 1/2 panjang badannya. Pada umur 2 tahun, umbilicus merupakan pusat badan, sedangkan pada orang dewasa pusat badan adalah simfisis. Berat fetus 90% terdiri dari air, sedangkan pada bayi baru lahir 70-80% dan pada orang dewasa 50%. Setelah bayi lahir, berat badan akan menurun karena kurangnya minum, kehilangan cairan tubuh melalui kencing, pernafasan kulit dan mekonium. Penurunan fisiologis ini dapat mencapai 10% dari berat badan waktu lahir. Sesudah 10-14 hari berat badan waktu lahir dapat dicapai kembali. Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil.
B.   Tahap pertumbuhan anak
1.    Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
2.    Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik.
3.    Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).
4.    Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu (kira-kira umur 18 tahun) berhenti.
Dalam tahun pertama panjang badan bayi bertambah dengan 23 cm, sehingga anak pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm. Kemudian kecepatan pertambahan panjang badan kira-kira 5 cm per-tahun

C.   Pengaruh lingkungan pada anak
Lingkungan mempunyai pengaruh sangat besar dalam membentuk dan menentukan perubahan sikap dan perilaku seseorang, terutama pada generasi muda dan anak-anak. Bukankah kisah pembunuh 99 nyawa manusia yang akhirnya lengkap membunuh 100 nyawa itu berawal dari pengaruh buruknya lingkungan? Sehingga, nasihat salah seorang ulama supaya pembunuh tersebut mampu bertaubat dengan tulus dan terlepas dari jeratan kelamnya dosa, ialah agar ia meninggalkan lingkungan tempatnya bermukim dan pindah ke suatu tempat yang dihuni orang-orang baik yang selalu beribadah kepada Allah.
Anak merupakan anugerah, karunia dan nikmat Allah yang terbesar yang harus dipelihara, sehingga tidak terkontaminasi dengan lingkungan. Oleh karena itu, sebagai orang tua, maka wajib untuk membimbing dan mendidik sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhkan anak-anak dari pengaruh buruk lingkungan dan pergaulan. Wajib mencarikan lingkungan yang bagus dan teman-teman yang istiqamah.
Keluarga adalah lingkungan pertama dan mempunyai peranan penting dan pengaruh yang besar dalam pendidikan anak. Karena keluarga merupakan tempat pertama kali bagi tumbuh kembangnya anak, baik jasmani maupun rohani. Keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk aqidah, mental, spiritual dan kepribadian, serta pola pikir anak. Yang kita tanamkan pada masa-masa tersebut akan terus membekas pada jiwa anak dan tidak mudah hilang atau berubah sesudahnya.
Adapun bagi seorang pendidik, ia harus menjauhkan anak didiknya dari hal-hal yang membawa kepada kebinasaan dan ketergelinciran, serta mengangkat derajat mereka dari derajat binatang menjadi derajat manusia yang mempunyai semangat untuk mengemban amanat dan tugas agama.
Sebagai pendidik, seseorang harus menjadikan kepribadian Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri tauladan dalam seluruh aspek kehidupan dan dalam setiap proses pendidikan. Mengajak mereka untuk mengikuti jejak salafush-shalih serta memberi motivasi anak didik untuk selalu bersanding dengan ulama dan orang-orang shalih. Seorang pendidik juga harus memahami dampak buruk yang disebabkan oleh keteledoran dalam mendidik anak. Dan ia harus mewaspadai faktor-faktor yang bisa mempengaruhi proses pendidikan anak, yaitu lingkungan rumah, sekolah, media cetak dan elektronik, teman bergaul, sahabat serta pembantu.

D.   Mendidik anak dalam islam
Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam. Di dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan beliau mendidik anak secara langsung.
Seorang pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan putra-putri islam.
Tentang perkara ini, Allah azza wa jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)
Dan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap di antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”
Untuk itu -tidak bisa tidak-, seorang guru atau orang tua harus tahu apa saja yang harus diajarkan kepada seorang anak serta bagaimana metode yang telah dituntunkan oleh junjungan umat ini, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beberapa tuntunan tersebut antara lain:
1.      Menanamkan Tauhid dan Aqidah yang Benar kepada Anak
2.      Mengajari Anak untuk Melaksanakan Ibadah
3.      Mengajarkan Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak
4.      Mendidik Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia
5.      Melarang Anak dari Berbagai Perbuatan yang Diharamkan
6.      Menanamkan Cinta Jihad serta Keberanian
7.      Membiasakan Anak dengan Pakaian yang Syar’i

Pendidikan anak dalam Islam, sebagaimana dikatakan Imam Ali bin Abi Thalib as, dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
  1. Tahap BERMAIN (la-ibuhum = ajaklah mereka bermain), dari mulai lahir s.d. umur tujuh tahun.
  2. Tahap PENANAMAN ADAB & DISIPLIN (addibuhum = ajarilah mereka adab), dari usia 7 hingga 14 tahun.
  3. Tahap PERSAHABATAN (roofiquhum = jadikanlah mereka sahabat), mulai 14 tahun ke atas.
Ketiga tahapan pendidikan di atas, masing-masing memiliki karakteristik pendekatan yang berbeda, sesuai dengan perkembangan kepribadian dan akal anak yang sehat.
Ketika usia di bawah tujuh tahun, anak masih sarat dengan dominasi dorongan untuk bermain. Setelah usia tujuh tahun, anak sudah dapat diajarkan disiplin. Sedangkan pada usia baligh (kematangan seksual yang ditandai dengan haid pada perempuan atau mimpi basah pada laki-laki), anak sudah dapat diajak berdiskusi dan bersahabat seolah “semitra” dengan orang tua. Pada masa ini diharapkan perkembangan kepribadian dan akal anak sudah cukup matang untuk dapat mempunyai sikap dan pendapat sendiri sehingga patutlah jika mulai dilibatkan dalam musyawarah.
Jika ingin dielaborasi lebih jauh, dapat kita sebutkan bahwa tahap 1 adalah Tahap Persiapan / Pengantar, tahap 2 adalah Tahap Penanaman Nilai-nilai Baku, dan tahap 3 adalah Tahap Pemantapan Nilai
E.   Tujuan mendidik anak dalam islam
Tujuan Pendidikan Islami dapat dirinci menjadi 10 poin, yaitu :
  1. Selamat aqidahnya.
  2. Benar ibadahnya.
  3. Karim (baik) akhlaqnya.
  4. Mampu berpenghasilan / menghidupi diri dan keluarga.
  5. Jernih fikrohnya (pemahamannya).
  6. Kuat jasmaninya.
  7. Mampu melawan hawa nafsu pribadi.
  8. Teratur urusannya.
  9. Mampu menjaga waktu.
  10. Berguna bagi orang lain.
1











Tidak ada komentar: