A. Pertumbuhan dan
perkembangan anak
Sebelum
bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari
seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi
yang
setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan bawaan.
setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Triwulan pertama masa embrio sangat penting, karena merupakan masa pembentukan organ dan beberapa organ telah mulai bekerja. Bila dalam masa ini pertumbuhan embrio dipengaruhi oleh obat, penyakit virus atau radiasi, maka akan terjadi perubahan pada organ yang sedang tumbuh tersebut yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan bawaan.
Dalam
triwulan berikutnya janin lebih tahan, beberapa organ telah selesai
pertumbuhannya. Pada masa ini terutama terjadi perkembangan fungsi dan panjang
janin juga bertambah. Akhir bulan keempat panjang janin 35 cm (kira-kira 70%
dari panjang badan bayi baru lahir). Selama triwulan terakhir, berat badan
bertambah dengan cepat sekali dan terutama terdapat penambahan jaringan lemak
di bawah kulit. Bayi lahir dengan berat rata-rata 3000 gram dan panjang badan
48 cm di Indonesia, sedangkan di negara maju berat badan rata-rata bayi baru
lahir adalah 3300 gram dan panjang 50 cm.
Pada
bayi baru lahir besar kepala merupakan 1/4 panjang badan, sedangkan anggota
gerak kira-kira 1/4 panjang badan. Besar kepala orang dewasa hanya 1/8 panjang
badannya dan anggota geraknya 1/2 panjang badannya. Pada umur 2 tahun, umbilicus merupakan
pusat badan, sedangkan pada orang dewasa pusat badan adalah simfisis. Berat fetus 90% terdiri dari air, sedangkan pada
bayi baru lahir 70-80% dan pada orang dewasa 50%. Setelah bayi lahir, berat
badan akan menurun karena kurangnya minum, kehilangan cairan tubuh melalui
kencing, pernafasan kulit dan mekonium. Penurunan fisiologis ini dapat mencapai
10% dari berat badan waktu lahir. Sesudah 10-14 hari berat badan waktu lahir
dapat dicapai kembali. Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara
jasmaniah maupun secara fungsionil.
B. Tahap pertumbuhan anak
1. Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun
pertama, yang kemudian mengurang secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
2. Pertumbuhan yang berjalan lamban dan
teratur sampai masa akil balik.
3. Pertumbuhan cepat pada masa akil balik
(12-16 tahun).
4. Pertumbuhan kecepatannya mengurang
berangsur-angsur sampai suatu waktu (kira-kira umur 18 tahun) berhenti.
Dalam tahun pertama panjang badan bayi bertambah dengan 23 cm, sehingga
anak pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm. Kemudian kecepatan pertambahan
panjang badan kira-kira 5 cm per-tahun
C. Pengaruh lingkungan
pada anak
Lingkungan mempunyai pengaruh sangat besar
dalam membentuk dan menentukan perubahan sikap dan perilaku seseorang, terutama
pada generasi muda dan anak-anak. Bukankah kisah pembunuh 99 nyawa manusia yang
akhirnya lengkap membunuh 100 nyawa itu berawal dari pengaruh buruknya
lingkungan? Sehingga, nasihat salah seorang ulama supaya pembunuh tersebut
mampu bertaubat dengan tulus dan terlepas dari jeratan kelamnya dosa, ialah
agar ia meninggalkan lingkungan tempatnya bermukim dan pindah ke suatu tempat yang
dihuni orang-orang baik yang selalu beribadah kepada Allah.
Anak merupakan anugerah, karunia dan nikmat
Allah yang terbesar yang harus dipelihara, sehingga tidak terkontaminasi dengan
lingkungan. Oleh karena itu, sebagai orang tua, maka wajib untuk membimbing dan
mendidik sesuai dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, dan menjauhkan anak-anak
dari pengaruh buruk lingkungan dan pergaulan. Wajib mencarikan lingkungan yang
bagus dan teman-teman yang istiqamah.
Keluarga adalah lingkungan pertama dan
mempunyai peranan penting dan pengaruh yang besar dalam pendidikan anak. Karena
keluarga merupakan tempat pertama kali bagi tumbuh kembangnya anak, baik
jasmani maupun rohani. Keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk aqidah,
mental, spiritual dan kepribadian, serta pola pikir anak. Yang kita tanamkan
pada masa-masa tersebut akan terus membekas pada jiwa anak dan tidak mudah
hilang atau berubah sesudahnya.
Adapun bagi seorang pendidik, ia harus
menjauhkan anak didiknya dari hal-hal yang membawa kepada kebinasaan dan
ketergelinciran, serta mengangkat derajat mereka dari derajat binatang menjadi
derajat manusia yang mempunyai semangat untuk mengemban amanat dan tugas agama.
Sebagai pendidik, seseorang harus
menjadikan kepribadian Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri
tauladan dalam seluruh aspek kehidupan dan dalam setiap proses pendidikan.
Mengajak mereka untuk mengikuti jejak salafush-shalih serta memberi motivasi
anak didik untuk selalu bersanding dengan ulama dan orang-orang shalih. Seorang
pendidik juga harus memahami dampak buruk yang disebabkan oleh keteledoran
dalam mendidik anak. Dan ia harus mewaspadai faktor-faktor yang bisa
mempengaruhi proses pendidikan anak, yaitu lingkungan rumah, sekolah, media
cetak dan elektronik, teman bergaul, sahabat serta pembantu.
D. Mendidik anak dalam
islam
Pendidikan anak adalah perkara yang sangat penting di dalam Islam.
Di dalam Al-Quran kita dapati bagaimana Allah menceritakan petuah-petuah Luqman
yang merupakan bentuk pendidikan bagi anak-anaknya. Begitu pula dalam
hadits-hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kita temui banyak juga
bentuk-bentuk pendidikan terhadap anak, baik dari perintah maupun perbuatan
beliau mendidik anak secara langsung.
Seorang
pendidik, baik orangtua maupun guru hendaknya mengetahui betapa besarnya
tanggung-jawab mereka di hadapan Allah ‘azza wa jalla terhadap pendidikan
putra-putri islam.
Tentang perkara
ini, Allah azza wa jalla berfirman,
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
“Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)
Dan di dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
كُلُّكُمْ
رَاعٍ وَمَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap di
antara kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban”
Untuk itu
-tidak bisa tidak-, seorang guru atau orang tua harus tahu apa saja yang harus
diajarkan kepada seorang anak serta bagaimana metode yang telah dituntunkan
oleh junjungan umat ini, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Beberapa tuntunan tersebut antara lain:
1. Menanamkan
Tauhid dan Aqidah yang Benar kepada Anak
2. Mengajari
Anak untuk Melaksanakan Ibadah
3. Mengajarkan
Al-Quran, Hadits serta Doa dan Dzikir yang Ringan kepada Anak-anak
4. Mendidik
Anak dengan Berbagai Adab dan Akhlaq yang Mulia
5. Melarang
Anak dari Berbagai Perbuatan yang Diharamkan
6. Menanamkan
Cinta Jihad serta Keberanian
7. Membiasakan
Anak dengan Pakaian yang Syar’i
Pendidikan anak dalam Islam, sebagaimana dikatakan Imam Ali bin Abi Thalib
as, dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
- Tahap BERMAIN (la-ibuhum = ajaklah mereka bermain), dari mulai lahir
s.d. umur tujuh tahun.
- Tahap PENANAMAN ADAB & DISIPLIN (addibuhum = ajarilah mereka
adab), dari usia 7 hingga 14 tahun.
- Tahap PERSAHABATAN (roofiquhum = jadikanlah mereka sahabat), mulai 14
tahun ke atas.
Ketiga tahapan pendidikan di atas, masing-masing memiliki karakteristik
pendekatan yang berbeda, sesuai dengan perkembangan kepribadian dan akal anak
yang sehat.
Ketika usia di bawah tujuh tahun, anak masih sarat dengan dominasi dorongan
untuk bermain. Setelah usia tujuh tahun, anak sudah dapat diajarkan disiplin.
Sedangkan pada usia baligh (kematangan seksual yang ditandai dengan haid pada
perempuan atau mimpi basah pada laki-laki), anak sudah dapat diajak berdiskusi
dan bersahabat seolah “semitra” dengan orang tua. Pada masa ini diharapkan
perkembangan kepribadian dan akal anak sudah cukup matang untuk dapat mempunyai
sikap dan pendapat sendiri sehingga patutlah jika mulai dilibatkan dalam
musyawarah.
Jika ingin dielaborasi
lebih jauh, dapat kita sebutkan bahwa tahap 1 adalah Tahap Persiapan /
Pengantar, tahap 2 adalah Tahap Penanaman Nilai-nilai Baku, dan tahap 3 adalah
Tahap Pemantapan Nilai
E. Tujuan mendidik anak
dalam islam
Tujuan Pendidikan
Islami dapat dirinci menjadi 10 poin, yaitu :
- Selamat aqidahnya.
- Benar ibadahnya.
- Karim (baik) akhlaqnya.
- Mampu berpenghasilan / menghidupi diri dan
keluarga.
- Jernih fikrohnya (pemahamannya).
- Kuat jasmaninya.
- Mampu melawan hawa nafsu pribadi.
- Teratur urusannya.
- Mampu menjaga waktu.
- Berguna bagi orang lain.
1

Tidak ada komentar:
Posting Komentar