Blogger Widgets

Translate

Minggu, 13 April 2014

perencanaan pembelajaran

Nama: M. Hanafi
NPM: 12.12.2945
Perencanaan Tujuan Pembelajaran
Kaufman mengatakan, perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan absah dan bernilai, di dalamnya mencakup elemen-elemen:
1.      Mengidentifikasi dan mendokumentasikan kebutuhan
2.      Menentukan kebutuan-kebutuhan yang perlu diprioritaskan
3.      Speseifikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan
4.      Identifikasi persyaratan untuk mencapai tiap-tiap pilihan
5.      Sekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.[1]
Pada hakikatnya perencanaan adalah suatu rangkaian proses kegiatan menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi (peristiwa keadaan suasana dan sebagainya) dan apa yang akan dilakukan (intensifikasi, eksistensifikasi, revisi, renovasi, substitusi, kreasi dan sebagainya).[2]
Ely dan Gerlach mendefinisikan tujuan pembelajaran sebagai suatu deskripsi perubahan tingkah laku atau hasil perbuatan yang memberi petunjuk bahwa suatu proses belajar telah berlangsung. Briggs mendefinisikan tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan tentang apa yang harus dilakukan siswa atau tingkah laku yang bagaimana yang diharapkan dari siswa setalah ia menyelesaikan suatu program pembelajaran tertentu.[3]
Materi Pembelajaran
Materi pelajar berada dalam ruang lingkup isi kurikulum, karena itu, pemilihan materi pembelajaran tentu saja harus sejalan dengan ukuran-ukuran ( kriteria ) yang digunakan untuk memilih isi kurikulum bidang studi bersangkutan.[4]
Kriteria pemilihan materi pelajaran yang akan dikembangkan dalam sistem instruksional dan yang mendasari penentuan strategi belajar mengajar:

1.      Kriteria tujuan instruksional
Suatu materi pelajaran yang terpilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan instruksional khusus atau tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
2.      Materi pembelajaran supaya terjabar.
Perincian meteri pelajaran berdasarkan pada tuntutan dimana tiap TIK telah dirumuskan secara spesifik, dapat diamati dan terukur. Ini berarti terdapat keterkaitan yang erat antara spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran.
3.      Rrelevan dengan kebutuhan siswa.
Kebutuhan siswa yang pokok ialah bahwa mereka ingin berkembang berdasarkan potensi yang dimilikinya, karena setipa materi pelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai dengan usaha untuk mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh. Beberapa aspek diantaranya adalah pengetahuan sikap, nilai dan keterampilan.
4.      Kesesuaian dengan kondisi masyarakat
Siswa dipersiapkan untuk menjadi warga masyarakat yang berguna dan mampu hidup mandiri. Dalam hal ini, materi pelajaran yang dipilih hendaknya turut membantu mereka memberi pengalaman yang edukatif yang bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah menyesuaikan diri.
5.      Materi pelajaran mengandung segi-segi etik
Meteri yang dipilih hendaknya dipertimbangkansegi perkembangan siswa kelak, pengetahuan dan keterampilan yang bakal mereka peroleh dari materi pelajaran yang telah mereka terima diarahkan untuk mengembangkan dirinya sebagai manusia yang etik sesuai dengan sistem nilai dan norma-norma yang berlaku dimasyrakat.
6.      Materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkupdan urutan yang sistematis dan logis.
Setiap materi pelajaran disusun secara bulat dan menyeluruh, terbatas ruang lingkupnya dan terpusat pada satu topik masalah tertentu. Materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologi siswa. Dengan cara ini diharapkan isi materi tersebut akan lebih mudah diserap oleh siswa dan dapat segera dilihat keberhasilannya.
7.      Meteri pelajaran bersumber dari buku sumber yang; baku, pribadi yang ahli dan masyarakat.
Ketiga faktor ini diperhatikan dalam memilih pelajaran, buku sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku, kendatipun belumtentu lengkap sebagaimana yang diharapkan.
Guru yang ahli penting,oleh sebab sumber utama memang adalah guru itu sendiri. guru dapat menyimak segala hal yang dianggapnya perlu unutk disajikan kepada para siswa berdasarkan ukuran pribadinya, masyarakat juga merupakan sumber yang luas, bahkan dapat dikatakan sebagai materi belajar yang paling besar .
Adapun R Ibrahim meulis dalam bukunya “perencanaan Pengajaran” mengenai beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menetapkan materi pelajaran, antara lain:
Ø  Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan ataau menunjang tercapainya tujuan instruksional
Ø  Materi pelajaran hendaknya sesuai dengan tingkat pendidikan atau perkembangan siswa pada umumnya.
Ø  Materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematis dan berkesinambungan.
Ø  Materi pelajaran hendaknya mencakup tiga hal-hal yang bersifat faktual maupun konseptual .

sumber Pembelajaran
Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.
adapun para ahli telah mengemukakan pendapat tentang pengertian sumber belajar sebagai berikut:
  1. Menurut Yusufhadi Miarso adalah segala sesuatu yang meliputi pesan, orang, bahan, alat,teknik, dan lingkungan, baik secara tersendiri maupun terkombinasikan dapat
    memungkinkan terjadinya belajar.
  2. Edgar Dale mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
  3. Menurut Rohani sumber belajar (learning resources) adalah   segala
    macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang
    memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
  4. Association Educational Communication and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa sumber belajar   adalah semua sumber baik berupa data,
    orang dan wujud tertentu yang dapat digunkan siswa dalam belajar, baik
    secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
    mecapai tujuan belajar.

Media Pembelajaran
Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.

Ada beberapa jenis media pembelajaran, diantaranya :
1.      Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik
2.      Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya
3.      Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya
4.      Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya.

Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang  menentukan hasil  belajar. Ternyata keberhasilan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3) karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan  ketiga faktor tersebut. Apabila ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalammedia pembelajaran tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.




[1] Haryanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm. 2
[2] Udin Syaefudin, dkk, Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan Komprehensif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), jlm. 3-4
[3] http://blog.uin-malang.ac.id/mwidiarno/2011/05/29/teknik-merumuskan-indikator/

Tidak ada komentar: